News

Di Balik Gaya The Changcuters yang Eksentrik

14 Agustus 2020

Selain dikenal dengan lagu-lagunya, The Changcuters juga memiliki gaya sebagai ciri khas mereka. Bagaimana tidak, dengan baju yang seragam dan tatanan rambut yang khas, mereka selalu tampak eksentrik.

Rupanya, gaya tersebut telah mereka konsepkan sejak pertama kali membuat band. Hal itu dibuka oleh para personel The Changcuters dalam obrolan bersama detikcom, baru-baru ini.

"Kalau dari musik, memang dari awal kami bikin band itu memang sudah dipersiapkan fashion-nya. Pokoknya kami gini, nanti aksi panggungnya gini, nanti musiknya kayak gini," tutur Alda.

Saking pentingnya penampilan dan gaya berpakaian bagi The Changcuters, menurut Tria, para penggemar baru dapat mengerti apa yang ingin disampaikan dan menikmati musik mereka secara lengkap apabila telah menonton aksi panggung mereka secara langsung.

Sebab dalam aksi panggungnya, penonton baru bisa mendengarkan musik dan melihat gaya mereka secara utuh.

"The Changcuters itu memang harus dilihat. Kalau mau melihat The Changcuters memang harus secara langsung, harus dilihat secara lengkap live nya," ujar Tria.

Hal itu juga yang mendasari mengapa mereka merilis trilogi album dimulai dari Visualis (2013), Binauralis (2016) dan Loyalis (2020).

"Memang dari pengalaman kami, banyak orang yang mengetahui kami dari melihat dulu, habis itu dengerin baru jadi suka," ungkap Tria.

Sedangkan untuk mengetahui arah bermusik mereka, para personel The Changcuters mengaku tidak terlalu kesulitan. Bebunyian yang mereka hasilkan dalam lagu-lagu mereka memang terdengar layaknya lagu-lagu revival garage rock.

Akan tetapi, mereka mengaku tidak secara sengaja mematok musik mereka pada genre tertentu.

Nada yang mereka hasilkan muncul terpengaruh oleh musisi yang mereka dengarkan sekaligus menjadi referensi bermusik mereka.

"Kami memang kebetulan memdengarkan genre musik yang sama. Dan kebetulan kami memang suka. Secara background mereka (musisi yang menjadi referensi The Changcuters) pun mendengarkan musik 1960-an. Jadi kami nggak struggle untuk mencari identitas musik," ujar Qibil. (hot.detik.com)