News

Coretan lirik dari tulisan tangan Bob Dylan untuk lagu monumentalnya, “Like a Rolling Stone" segera dibawa menuju balai pelelangan pada 24 Juni mendatang. Pekan lalu, rumah lelang Sotheby's mencanangkan bahwa lembar-lembar lirik tersebut merupakan satu-satunya draf yang tersisa dari memoar penciptaan sang lagu.

Ditulis menggunakan pensil pada 4 lembar kertas kantor dari hotel Roger Smith di Washington D.C., diperkirakan coretan lirik itu akan mendulang tawaran hingga 2 juta dolar AS (Rp 11 miliar).

Disamping barisan kalimat yang kemudian termuat sebagai lirik resmi dari “Like a Rolling Stone” yang kita kenal, pada lembar-lembar tersebut terdapat juga corat-coretan Dylan yang beberapa di antaranya diduga merupakan kalimat-kalimat yang nyaris digunakan dalam lirik lagu itu.

New York Times mencatat adanya sejumlah susunan kata yang nampaknya sempat menjadi pilihan alternatif Dylan untuk disisipkan dalam bagian larik “how does it feel”, yakni "it feels real," "does it feel real," "shut up and deal," "get down and kneel" dan "raw deal". Ada juga baris kalimat berbunyi "...dry vermouth/You'll tell the truth", serta nama “Al Capone” yang tertulis pada garis tepi salah satu lembarnya.

“Dalam 4 lembar pengerjaan lirik yang hampir komplet ini, bagian lirik 'how does it feel' secara jelas tertulis bersama sejumlah bakal lirik yang tak terpakai, gagasan-gagasannya pada budaya Amerika, dan beberapa coret-coretan menarik,” seperti yang tertulis dalam rilis dari Sotheby's.

“Jika Anda mengamati keempat lembar tersebut, Anda dapat melihat adanya skema lirik yang kemudian tak ia ambil, dan saya pikir bagian chorusnya merupakan kejutan yang terbesar,” tukas Richard Austin, seorang ahli manuskrip dari Sotheby's kepada Times.

“Disini Anda memiliki sebuah chorus yang merupakan bagian besar dari sejarah, namun belum tertulis secara lengkap. Dan ini akan membuat Anda berpikir, jika saja ia memilih lirik yang lain, apakah dampaknya akan sama?”

Menurut keterangan dari Sotheby's, lembaran lirik itu kini berada di bawah kepemilikan seorang penggemar lama Dylan dari California yang mendapatkannya langsung dari tangan sang idola. (rollingstone.co.id)