News

Untuk Indonesia, Record Store Day 2014 berpusat di Jakarta lewat gelaran dua hari—Sabtu (19/4) di Ex-Kemang Duty Free (sebelah Aksara), Kemang dan Minggu (20/4) di Hey Folks!, Mayestik. Terdapat sejumlah band dalam negeri yang khusus mengeluarkan rilisan dalam rangka ajang tahunan global ini, salah satunya adalah Suri.

Trio stoner rock asal Jakarta ini akan merilis ulang album mini mereka yang bertajuk Spacerider. Sebelumnya, pada awal 2013, vokalis sekaligus gitaris Rito Sini, bassist Gandung dan drummer D-rexx telah lebih dulu merilis album mini tersebut dalam format cakram padat, kini giliran piringan hitam hasil kolaborasi Sepsis Records dengan Majemuk Records.

Ada perubahan susunan lagu untuk edisi perilisan ulang ini. Selain lagu-lagu yang sudah terlebih dulu hinggap di Spacerider, ada penambahan lewat “Imago 2.0” yang merupakan imajinasi ulang lagu “Imago” dari album mini perdana Suri Kisah Kasih Lokalisasi dan substitusi “Pelacur Tua” dengan “Mencarter Roket” yang aslinya juga dibawakan Duo Kribo.

Kedua lagu tersebut direkam di studio musik Syaelendra yang terletak di bilangan Fatmawati dengan melibatkan Wing Narada Putra sebagai peramu rekam.

Spacerider diedarkan terbatas sebanyak lima puluh kopi saja dengan harga Rp 650 ribu. Namun, seperti tercantum pada rilis pers yang diterima Rolling Stone, Sepsis Records dan Majemuk Records tidak menjual kucing dalam karung. Ada bonus kaset Spacerider di dalamnya, sertifikat kepemilikan dan kotak kemasan mengandung serpihan meteorit Nantan yang jatuh di Guangxi, Cina pada tahun 1516.

Selain itu, kotak kemasan juga akan memuat goresan visual karya seorang illustrator asal Surabaya bernama Ilham Nugroho.

Pihak label rekaman memungkas sekaligus mewanti-wanti tentang tendensi harga piringan hitam yang kerap naik dalam waktu singkat, “Selain karena jumlah yang minim, harga juga akan berbeda saat Record Store Day telah usai, jadi bertindaklah dengan cepat.” (rollingstone.co.id)