News

Belum lama ini, kuartet metal sejuta umat Metallica menghadiri perayaan ulang tahun ke-37 Mill Valley Film Festival yang berlangsung pada 2 Oktober hingga 12 Oktober tahun ini.

Bicara dalam konteks film, gitaris Kirk Hammet menuturkan adanya kemiripan antara dua hal favoritnya, musik heavy metal dan film horor.

“Heavy metal dan film horor datang dari sumber yang sama. Mereka lahir dari benih yang sama, mereka memiliki banyak kesamaan subyek, gambaran, dan segalanya. Dan bagi saya, daya tarik film horor datang dari adanya kontak pada kematian tanpa harus mengalaminya langsung,” ujarnya.

“(Film horor) membawa diri Anda ke titik di mana mungkin adalah wilayah ketakutan Anda, namun itu demi merasakan kenikmatan,” imbuhnya. “Menonton film horor yang bagus membuat adrenalin saya terpacu. Dan bagi saya, itu hebat dan mengagumkan. Saya kira, beberapa orang menyukai film action. Sementara bagi saya film horor lebih menyenangkan.”

Dalam acara tersebut, keempat personel Metallica memandu sebuah sesi pemutaran film di hari yang berbeda-beda, dengan pilihan film yang ditentukan secara pribadi oleh masing-masing dari mereka. Hammet memilih film horor, yakni sebuah film rilisan 1971 bertitel Dracula Vs. Frankenstein.

Sementara tiga hari setelahnya, bassist Robert Trujillo memandu pemutaran Jaco, film dokumenter tentang Jaco Pastorius, seorang mendiang pembetot bass beraliran jazz.

Beda lagi dengan Lars Ulrich yang memilih Whiplash, film independen anyar tentang seorang drummer ambisius dan gurunya yang kejam. Usai penayangan film itu, Ulrich bahkan juga menampilkan sesi wawancara dengan sang sutradara dan penulis naskah, Damien Chazelle.

Yang terakhir, James Hetfield ternyata tetap memilih memutarkan film klasik populer The Good, The Bad, and The Ugly. Bukan kejutan lagi jika Hetfield menggandrungi film koboi asal Italia tersebut, mengingat salah satu musik latarnya masih terus digunakan sebagai musik pembuka konser-konser Metallica. (rollingstone.co.id)