News

Sixx:AM Menyebut YouTube Jahat

30 April 2016

Kuartet hard rock asal California, Amerika Serikat, Sixx:AM, mengeluarkan pernyataan keras kepada YouTube terkait royalti yang adil dari hasil pendapatan melalui layanan streaming video mereka. Tiga personel band tersebut: Nikki Sixx, DJ Ashba dan James Michael mengeluhkan apa yang telah dilakukan oleh YouTube kepada mereka, dengan mengatakan “Jangan jahat, YouTube.”

Ketiga pentolan tersebut juga menjelaskan bahwa royalti dari YouTube kepada para artis dan pencipta lagu hanya sekitar seperenamnya saja, dari apa yang telah mereka dapatkan lewat Spotify dan Apple. Pendapat mereka juga didukung dengan pernyataan bahwa pemilik YouTube—yang dikuasai Google—memiliki total kekayaan senilai 75 miliar dollar AS.

Seperti dilansir The Guardian, Nikki Sixx meminta YouTube untuk membayar lebih kepada musisi atas video-video mereka yang digunakan oleh situs video tersebut. Pernyataan ini ia jelaskan sebagai bagian dari kampanye yang dilakukan oleh koalisi musisi terkemuka yang akan diluncurkan pada pekan ini. Hal ini tentunya ditujukan kepada YouTube, sekaligus kepada kongres legislator Amerika Serikat.

“Kami tidak mencoba untuk bilang kepada mereka, bagaimana cara menjalankan bisnis mereka. Kami hanya bermaksud untuk menyampaikan bahwa artis-artis ini harus mendapatkan bayaran yang pantas, seperti yang dilakukan oleh situs layanan streaming lainnya,” jelas Sixx. “Dan juga, kami merupakan bagian penting yang turut membuat bisnis kalian (YouTube) menjadi besar. Musik merupakan hal yang paling banyak dicari di YouTube,” tambahnya.

Menyikapi permasalahan yang kerap kali dibahas ini, juru bicara YouTube (di bawah kuasa Google) memberikan penjelasan mengenai hal tersebut. “Google telah membayar sangat banyak kepada industri musik, dan kami pun terlibat dalam komunikasi yang produktif dengan para pihak label dan publisis menyoal transparansi pembayaran. Kami percaya bahwa dengan menciptakan visibilitas terkait alur pendapatan yang diterima oleh YouTube, semua masalah ini akan dapat terselesaikan,” ujarnya. (rollingstone.co.id)