News

Tom Morello Protes Penembakan Remaja Kulit Hitam oleh Polisi

10 September 2014

Gitaris Rage Against The Machine, Tom Morello, meneruskan kembali budaya resistansi sosial-politiknya dalam bermusik. Tatkala tampil dalam format solo alter egonya sebagai Nightwatchman di konser amal Jail Guitar Doors’ Rock Out! pada akhir pekan lalu, ia memainkan sebuah lagu protes anyar bertajuk “Marching on Ferguson” untuk pertama kalinya.

Mudah dikenali dari judulnya, lagu bernuansa blues itu terinspirasi oleh insiden penembakan yang dilakukan oleh Darren Wilson, seorang polisi berkulit putih di kota Ferguson, Amerika Serikat, yang merenggut nyawa seorang remaja kulit hitam bernama Michael Brown.

Peristiwa yang berbuntut panjang dan segera mendapat perhatian internasional yang signifikan—terutama kaitannya dengan isu rasisme—itu terjadi pada 9 Agustus lalu, dimana dua hari setelahnya Morello mengunggah sebuah kicau berbunyi, “Menentang hukuman mati, tapi bagaimana jika itu bisa membuat jera para polisi pembunuh yang terlembaga, korporasi kriminal dan presiden yang pergi perang dengan dalih palsu?”

Bahkan hingga aksi demonstrasi, sorotan publik, dan warta-warta media mulai surut dan beralih ke isu-isu lain, Morello masih setia memusatkan perhatian pada perkara tersebut. Selain memasukan lagu “Marching On Ferguson” pada album kompilasi lagu-lagu protes bertitel This Concern Everyone, ia masih terus mempublikasikan informasi lanjut dari kasus itu secara intens lewat akun Twitter pribadinya.

Konser Rock Out! itu sendiri merupakan yang kedua kalinya dihelat oleh Jail Guitar Doors, organisasi non-profit yang didirikan oleh pentolan MC5, Wayne Kramer, untuk membantu rehabilitasi para tahanan penjara melalui bantuan instrumen musik.

“Carving up that golden calf with a blowtorch and gas mask, I'm marching on Ferguson, I'm marching tonight,” bunyi salah satu potongan lirik dari “Marching on Ferguson.” (rollingstone.co.id)