News

Jelang Konser, Pentolan Lamb of God Dipukul Sekelompok Orang Tak Dikenal

11 November 2015

Pentolan Lamb of God, Randy Blythe, diserang oleh lima orang tak dikenal beberapa saat sebelum melangsungkan konser bandnya di Dublin, Irlandia pada Senin (9/11) malam waktu setempat.

Seperti dilansir Irish Mirror, Blythe mengklaim bahwa satu dari lima kawanan itu menghampiri dirinya dan memukul tepat di bagian belakang kepala. Lebih lanjut lagi, vokalis berusia 44 tahun ini juga mengaku jika salah seorang dari mereka sempat berteriak “Selamat datang di Dublin” ketika insiden itu terjadi.

Beberapa jam lalu, via akun Instagram pribadinya, Blythe memberikan penjelasan: “Tadi malam saya berjalan-jalan di sekitar hotel untuk mengambil gambar ini. Setelah itu, saya melihat lima atau enam remaja (berusia 16 hingga 18 tahun) mengenakan jaket dan celana olahraga di sekitar saya. ‘Baiklah, omong kosong ini akan dimulai,’ pikir saya. Kemudian saya cepat-cepat melangkah pergi dari kebuntuan dan harus tetap memantau mereka satu per satu. Satu orang mendekati saya di sisi kiri dan seorang lainnya memukul saya tepat di belakang kepala dengan menggunakan sesuatu (saya rasa mereka memiliki tongkat). Mata saya berkunang-kunang dan setelahnya saya mendengar bunyi klakson. Ada supir taksi yang menyebabkan anak-anak ini pergi berhamburan.”

“Seperti seluruh pengecut di muka bumi, mereka datang kepada saya beramai-ramai dan menghajar dari belakang. Bahkan saya tidak mendapatkan kesempatan untuk membalasnya karena supir taksi (siapapun kamu, terima kasih) itu lebih dahulu menyebabkan mereka bubar. Jadi sekarang, kacamata saya hilang, topi baru Surf City yang terdapat logo Black Flag pun juga ikut lenyap, begitu juga dengan rokok elektronik. Namun saya tetap senang, saya baik-baik saja,” demikian garis besar isi penjelasan yang dituliskan Blythe.

Pada saat konser berlangsung, Blythe pun mendedikasikan lagu berjudul “512” kepada para pelaku penyerangan. Ia menegaskan, “Lagu ini untuk kelima anak yang menyerang saya. Saya harap kepala kalian dapat ditendang.”

Lagu “512” sendiri merupakan rujukan untuk nomor sel di penjara Pankrac, Republik Ceko tempat Blythe harus mendekam selama lebih dari satu bulan akibat dituduh mendorong seorang penggemar dari atas panggung saat Lamb of God melangsungkan konser pada Mei 2010 silam.

Penggemar yang sebelumnya diketahui berusaha naik ke atas panggung sebanyak tiga kali selama konser berlangsung, dilaporkan mengalami pendarahan otak yang akhirnya menyebabkan kematian. Namun kemudian, Blythe dibebaskan dari semua tuduhan setelah majelis hakim setempat mengumumkan bahwa promotor konser merupakan pihak yang harus bertanggung jawab atas kasus ini.

Kepada Rolling Stone beberapa waktu lalu, Blythe bercerita mengenai lagu “512” yang ditulisnya berdasarkan pengalaman di penjara. “Seseorang yang tinggal di jalanan tidak akan menjalani kehidupan yang sama di dalam penjara. Kamu harus merasakan beban berat ketika harus mendekam di penjara,” ungkapnya saat itu. (rollingstone.co.id)