News

Salah Resep Obat Penyebab Tewasnya Bassist Slipknot

26 April 2014

Brenna Gray, janda dari mendiang bassist Slipknot, Paul Gray, mengungkit kembali peristiwa naas kematian sang suami tatkala memberikan kesaksian hukum yang memberatkan Daniel Baldi, dokter yang ditengarai salah memberi resep obat – yang kemudian menjadi salah satu dalang utama tewasnya Paul.

Paul yang turut mendirikan Slipknot pada 1995 bersama drummer Joey Jordison dan pemain perkusi Shawn Crahan, ditemukan tak bernyawa di usianya yang ke-38 pada Mei 2010. Tindak otopsi pun menunjukan bahwa kematiannya disebabkan oleh overdosis dari pemakaian morfin dan fentanyl.

Lewat pengadilan yang digelar pada Selasa (22/4) lalu, Baldi ditetapkan sebagai tersangka atas tewasnya Paul serta 8 orang lainnya dengan poin dakwaan pembunuhan yang tak direncanakan.

Dalam persidangan tersebut, Brenna menuturkan, “Saya baru saja sadar bahwa itu merupakan jenis narkotika pilihannya – yang sebenarnya sudah ingin ia tinggalkan. Maka saya tak begitu yakin kenapa ia masih menggunakannya, dan kenapa ia membutuhkannya saat menjalani pengobatan.”

Apabila terbukti bersalah, semestinya Baldi akan mendekam di penjara selama 18 tahun. Namun lewat pengacaranya, Baldi mengaku tak memasukkan nama obat tersebut dalam resepnya.

“Apakah Anda paham? Jika saja Paul mendapat morfin dan fentanyl itu dari orang-orang di jalanan, maka itu bukanlah salah siapapun kecuali tuan Gray sendiri atau orang yang memberikannya,” tukas sang pengacara.

Selain itu, Brenna juga sempat mencurahkan rasa sakit hatinya ketika tak ada satupun dari rekan personel di Slipknot yang membantunya menangani kondisi kritis Paul – yang mulanya sedang berjuang untuk sembuh dari kecanduan obat-obatan terlarang.

Puncaknya dua hari sebelum tewasnya Paul, dimana Brenna sempat meminta pertolongan dari Crahan dan vokalis Corey Taylor. “Salah satunya sedang bermain golf yang hanya 2 menit jaraknya dari rumah kami, namun ia tak bisa datang membantu,” ucap Brenna. “Tak ada yang peduli dan terlibat. Mereka menukaskan bahwa itu merupakan urusan saya.” (rollingstone.co.id)